ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID DALAM MINUMAN DENGAN KEMASAN PLASTIK POLYETHYLEN TEREFTALAT (PET) YANG BEREDAR DI KODYA PEKANBARU

  • - I
  • Hanifah T
  • - A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
19Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Salah satu kelemahan dari plastik Polietylen tereftalat (PET) yang digunakan sebagai kemasan minuman adalah terjadinya migrasi monomer-monomer berupa formaldehid dan asetaldehid selama penyimpanan. Dari hasil penelitian terhadap beberapa jenis minuman dengan kemasan PET yang beredar di Kodya Pekanbaru menunjukkan terjadinya peningkatan kandungan formaldehid dalam minuman selama penyimpanan. Kandungan formaldehid dalam minuman yoghurt yang disimpan sampai 70 hari adalah 1,488 mg/L dan dalam HDPE 3,250 mg/l, minuman berkarbonat 2,31 mg/l dan air mineral 0,27 mg/l yang disimpan selama 30 hari dalam keadaan terpapar matahari. Penyimpanan minuman joghurt, dan minuman berkarbonat setelah 50 hari telah melebihi NAB yang ditetapkan oleh tiga lembaga organisasi di PBB yaitu ILO, UNEP serta WHO yaitu 1 mg/L. yang diperbolehkan. sedangkan air mineral masih berada dibawah standar.

Cite

CITATION STYLE

APA

-, I., Hanifah, T. A., -, A., -, K., & -, E. (2014). ANALISIS KANDUNGAN FORMALDEHID DALAM MINUMAN DENGAN KEMASAN PLASTIK POLYETHYLEN TEREFTALAT (PET) YANG BEREDAR DI KODYA PEKANBARU. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 4(2), 39–42. https://doi.org/10.37859/jp.v4i2.179

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free