Ruang CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) merupakan ruangan peritoneal dialysis (PD) untuk pasien dengan gagal ginjal terminal. Tipikal dari ruangan ini tidak jauh beda dengan ruangan tindakan lainnya seperti ruang hemodialisa, endoskopy, bronchoscopy, ruang luka bakar. Data pasien tahun 2008 menunjukkan bahwa dari 172 orang 82 pasien telah meninggal dunia, 10 pasien pindah terapi HD dan 2 pasien melakukan transplatasi ginjal, hingga 6 bulan terakhir ini yang mendapatkan pelayanan CAPD sebanyak 81 pasien. Diantara 81 pasien CAPD terdapat 22 pasien CAPD diketahui pernah menderita komplikasi peritonitis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas udara ruang CAPD merupakan ruangan peritoneal dialysis (PD).Penelitian ini bersifat deskriptif melalui pendekatan cross sectional dengan melakukan observasi dan pengukuran. Penelitian dilakukan di 3 ruang tindakan CAPD RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Variabel yang diteliti meliputi suhu, kelembaban, pencahayaan, kebisingan, tekanan, kuman udara dan jamur.Hasil menunjukkan suhu udara dan pencahayaan ruang tidak memenuhi syarat standar Permenkes No. 7 tahun 2019 serta diketahui adanya pertumbuhan jamur.Disimpulkan bahwa ruang CAPD kurang memenuhi syarat dari segi fisik dan biologi. Saran kepada instansi terkait agar dilakukan perbaikan alat pendingan, pemberian tirai dan pembersihan ruang dengan desinfektan, sinar UV dan pemasangan HEPA Filter. Kata Kunci : Suhu, Kelembaban, Pencahayaan, Kebisingan, Tekanan, TPC, Jamur
CITATION STYLE
Sasmito, H. D., -, R.-, & Sunarko, B. (2020). KUALITAS UDARA RUANG CONTINUOUS AMBULATORY PERITONEAL DIALYSIS (CAPD) DI RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG TAHUN 2020. GEMA LINGKUNGAN KESEHATAN, 18(2). https://doi.org/10.36568/kesling.v18i2.1430
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.