Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan baru guna untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan tidak merasa tertekan, gembira tanpa stress dan kebebasan guru dalam berinovasi dalam menyusun pembelajaran agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang mandiri dan kreatif dalam belajar, mencari informasi serta menggali potensi diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana implementasi kurikulum merdeka pada fase-A tunagarahita di SLB Negeri Pringsewu berjalan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan cara melakukan asesmen diagnostig, merumuskan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran, merancang modul ajar yang berdasar pada kemampuan dan karakteristik peserta didik, merancang penilaian formatif dan sumatif. Implementasi kurikulum merdeka dilakukan dengan cara melakukan pembelajaran berdasar pada modul ajar yang sudah dibuat dengan penyesuaian terhadap karakteristik peserta diidk. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan cara melakukan asesmen formatif dan sumatif. Sarana dan prasarana yang ada di SLB Negeri Pringsewu dinilai cukup dalam implementasi kurikulum merdeka. SLB pringsewu meningkatkan kemampuan guru dalam implementasi kurikulum merdeka sebagai melalui pelatihan yang dilaksnakan disekolah maupun pelatihan secara mandiri seperti PMM dan juga webinar.
CITATION STYLE
Indriani, E., Utami, R. T., & Vernanda, G. (2023). Implementasi Kurikulum Merdeka pada Fase A Tunagrahita. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(11), 8854–8860. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i11.2709
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.