Fenomerna pernikahan dini di Indonesia masih sangat banyak ditemui, khususnya di wilayah pedesaan salah satunya di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Mayoritas masyarakat memandang bahwa pernikahan dini merupakan hal yang lumrah terjadi dan sebagai alternatif untuk mengentaskan perekonomian keluarga. Dimana beban tanggungan keluarga akan berkurang jika salah satu anaknya sudah berkeluarga. Tujuan diadakan kegiatan ini agar peikiran masyarakat terbuka akan pentingnya pendidikan lanjutan, menekan laju tingginya angka pernikahan dini dan membuka pemahaman masyarakat akan dampak yang ditimbulkan daripernikahn dini. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode PRA atau Participatory Rural Appraisal merupakan suatu pendekatan yang mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses pengembangan kegiatan desa serta pembangunan moriil maupun materil, yang telah dikemas rapi di dalam sebuah kegiatan sosialisasi dengan sasaran remaja SMP. Sasaran utama untuk melaksanakan pengabdian ini adalah di SMP PGRI Wonotirti yang terletak di Desa Tambakrejo. Dengan peserta kegiatan adalah seluruh siswa yang berjumlah 33 siswa. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah menambah pengetahuan mengenai bahaya pernikahan dini bagi remaja dan remaja memiliki motivasi besar untuk meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih lanjut. Hal tersebut akan menjadi penggerak perekonomian maupun pendidikan di daerah, selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan keterbelakangan pendidikan di desa Tambakrejo.
CITATION STYLE
Ilmiyah, F., W, S. N. A., N, I. A. Q., & Zunaidi, A. (2022). Sosialisasi Penanggulangan Tingginya Angka Pernikahan Dini di Desa Tambakrejo-Wonotirto-Blitar. Komatika: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 29–33. https://doi.org/10.34148/komatika.v2i2.508
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.