Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Sikap Masyarakat Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

Abstract

Orang dengan gangguan jiwa adalah seseorang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala serta menimbulkan hambatan dalam menjalankan fungsinya. Orang dengan gangguan jiwa masih mendapatkan diskriminasi, cemooh, dijauhi, diabaikan, dikucilkan dan dianggap aib di masyarakat. Perlakuan ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa dengan desain penelitian deskriptif korelasi. Sampel penelitian adalah 99 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dengan menggunakan teknik cluster sampling. Alat ukur yang digunakan adalah lembar kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitas. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dari 99 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 64 responden (64,4%), responden yang memiliki sikap positif sebanyak 55 responden (55,5%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p value = 0,000 ˂ α (0,05), maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap sikap masyarakat pada orang dengan gangguan jiwa. Disarankan untuk masyarakat agar dapat meningkatkan pengetahuan sehingga memiliki sikap yang positif kepada orang dengan gangguan jiwa.