Pengobatan sendiri atau swamedikasi merupakan salah satu cara masyarakat untuk mengobati suatu gejala penyakit tanpa menggunakan resep dari dokter. Pengetahuan akan swamedikasi yang benar sangat diperlukan agar batuk dapat disembuhkan dengan tidak disertai efek lain yang merugikan penderita. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh edukasi melaui media online terhadap tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi batuk pada anak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian Quasi Eksperimental dengan teknik Two Group Pre Test-Post Test Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 268 orang. Alat pengambilan data menggunakan kuesioner yang telah di uji validitas dan reliabilitasnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat padasaat dilakukan pre-test tergolong baik (41,04%), cukup (54,48%), kurang (4,48%), tidak baik (0%). Pemberian edukasi mampu meningkatkan pengetahuan responden ditunjukan dengan hasil pengetahuan post-test tergolong baik (89,55%), cukup (10,45%), tidak baik (0%), kurang (0%). Analisis uji Wilcoxon didapatkan nilai p 0,000 000 < nilai α 0,05 yang dapat diartikan bahwa pemberian edukasi melalui media online mempengaruhi pengetahuan masyarakat mengenai swamedikasi batuk pada anak.
CITATION STYLE
Hanifah, I. R., Safitri, A. N., & Purwidyaningrum, I. (2021). Pengaruh Edukasi Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Batuk pada Anak di Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Jurnal Farmasi Indonesia, 18(2), 159–168. https://doi.org/10.31001/jfi.v18i2.1268
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.