Hidrogel, yang sangat biokompatibel dan mudah beradaptasi dengan jaringan biologis, telah menunjukkan kegunaan yang besar dalam aplikasi biomedis. Pada penelitian ini hidrogel pembalut luka dibuat menggunakan crosslinker asam sitrat sebagai alternatif dari glutaraldehid yang mana menimbulkan masalah kesehatan karena toksisitasnya, serta dilakukan penambahan zat aditif untuk mengetahui mengetahui pengaruhnya terhadap hidrogel PVA. Hidrogel PVA/CMC telah berhasil dibuat dengan metode ikat silang kimia. Formulasi konsentrasi karboksimetil selulosa (CMC) yang digunakan adalah 0% hingga 50%. Karakteristik yang diukur adalah fraksi gel, rasio swelling, dan sifat mekanik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai crosslinking menurun dengan penambahan CMC yang ditunjukan dengan fraksi gel hidrogel PVA/CMC yang menurun dari konsentrasi 0% sebesar 63.603%, dan terus menurun hingga tersisa 54.326%. Nilai rasio swelling pun menurun pada konsentrasi 0% sebesar 572.794%, dan terus menurun. Kuat tarik dan elongasi hidrogel menurun dengan penambahan CMC, dengan nilai terbesar pada konsentrasi 0% yaitu 18.33 N/mm2 dan 282.51%. Hasil penelitian ini menunjukkan penambahan CMC menurunkan karakteristik hidrogel, namun nilainya sudah lebih baik dari beberapa penelitian terdahulu, sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai aplikasi pembalut luka.
CITATION STYLE
Haryanto, H., & Selviana, G. A. (2022). Pengaruh Penambahan Carboxymethyl Cellulose Terhadap Karakteristik Hidrogel Film Polivinil Alkohol Sebagai Aplikasi Pembalut Luka Dengan Chemical Crosslinking Method. Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto), 23(2), 121. https://doi.org/10.30595/techno.v23i2.14196
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.