Gerakan Stop AAPI Hate muncul akibat adanya framing atau tindakan ”membingkai” suatu isu untuk memberikan pandangan tertentu kepada audiens yang ditargetkan mengenai beberapa kelompok atau pihak. Tindakan framing ini dibangun oleh media-media Amerika Serikat tentang bagaimana masyarakat setempat memandang ras Asia sebagai “pembawa Covid-19” ke dalam negeri mereka sehingga menimbulkan fenomena Asian-American Pacific Islanders (AAPI) Hate, yang mana banyak masyarakat setempat menyebarkan kebencian dan tindakan diskriminatif terhadap ras Asia di Amerika Serikat baik secara verbal maupun fisik. Fenomena ini kemudian kami analisis melalui tiga konsep utama, yaitu: Social Movement, Rasialisme, dan juga Framing. Adapun beberapa respons atas framing yang menyebabkan AAPI Hate adalah munculnya gerakan sosial, yaitu unjuk rasa yang disebarluaskan melalui tagar #StopAsianHate di media sosial. Hal tersebut mendorong sejumlah organisasi mendukung gerakan sosial ini. Secara garis besar, artikel ini juga membahas bagaimana reaksi masyarakat, yang tergabung dalam Stop AAPI Hate, terhadap dampak dari framing yang dilakukan oleh media Amerika Serikat.
CITATION STYLE
Nainggolan, E., Kusuma, C. F., Tasya, A., & Andina, K. N. P. (2022). Gerakan Stop AAPI Hate: Reaksi Framing Media Amerika Serikat Terhadap Asian-American Pacific Islanders (AAPI) Hate. Retorik: Jurnal Ilmu Humaniora, 9(2), 188–206. https://doi.org/10.24071/ret.v9i2.3644
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.