ABSTRAK Melihat realitas pada awal abad ke-20 di Yogyakarta kaum perempuan hanya berada pada posisi pasif di ranah domestik, dan laki-laki dianggap lebih superior dari perempuan. Upaya peningkatan peran perempuan sebagai mitra sejajar dengan laki-laki tentunya tidak terlepas dari peran para tokoh, termasuk Siti Walidah. Tentunya dari permasalahan umum di atas, dapat dirinci ke dalam beberapa permasalahan, pertama, apa pengaruh gerakan Siti Walidah terhadap kaum perempuan Yogyakarta? Kedua, bagaimana bentuk partisipasi dan kontribusi Siti Walidah dalam organisai Aisyiyah? Ketiga, bagaimana reaksi masyarakat mengenai pergerakan Siti Walidah yang menjunjung hak-hak perempuan? Pada penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi empat tahap, yaitu: heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Terdapat 3 (tiga) hasil temuan dalam kajian ini, pertama, Siti Walidah membawa perubahan baru dan memberikan pengetahuan dengan mendirikan Sapa Tresno sebagai bentuk upaya Siti Walidah dalam memberdayakan kaum perempuan. Kedua, Siti Walidah dalam perjalanannya membersamai Aisyiyah selalu memberikan dukungan juga teladan kepada anggota Aisyiyah, selain itu Siti Walidah juga turut berkontribusi dalam beberapa kegiatan di Aisyiyah. Ketiga, perjungannya dalam melepaskan belenggu kaum perempuan dari adat istiadat yang sudah mapan menuai pro-kontra. Siti Walidah harus berhadapan dengan masyarakat yang konservatif dan memegang prinsip bahwa perempuan hanya merupakan “konco wingking”. ABSTRACT Seeing the reality at the beginning of the 20th century in Yogyakarta, women were only in a passive position in the domestic sphere, and men were considered superior to women. Efforts to increase the role of women as equal partners with men certainly cannot be separated from the role of figures, including Siti Walidah. Of course, from the general problems above, it can be broken down into several problems, first, what was the influence of the Siti Walidah movement on the women of Yogyakarta? Second, what is the form of Siti Walidah's participation and contribution in the Aisyiyah organization? Third, how is the public's reaction to the Siti Walidah movement which upholds women's rights? In this study, the author uses historical research methods which include four stages, namely: heuristics, verification, interpretation, and historiography. There are 3 (three) findings in this study, first, Siti Walidah brought new changes and provided knowledge by establishing Sapa Tresno as a form of Siti Walidah's efforts in empowering women. Second, Siti Walidah in her journey with Aisyiyah always provides support as well as role model to Aisyiyah members, besides that Siti Walidah also contributes to several activities in Aisyiyah. Third, her struggle to release women's shackles from established customs has brought pros and cons. Siti Walidah has to deal with a conservative society and holds the principle that women are only "konco wingking".
CITATION STYLE
Utami, D. A., & Afiyanto, H. (2022). Siti Walidah Dahlan Pelita Pemberdayaan Perempuan Yogyakarta 1917-1946. ASANKA : Journal of Social Science and Education, 3(2). https://doi.org/10.21154/asanka.v3i2.4763
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.