Revolusi industri generasi keempat telah menemukan pola baru ketika disruptif teknologi begitu cepat mengubah pola industri dan mengancam keberadaan industri incumbent. Akibatnya, sumber daya manusia yang di era industri 4.0 menuntut soft skills yang berbeda. Survey yang dilakukan National Association of Colleges and Employers (2017) Job Outlook 201, menyatakan bahwa lulusan perguruan tinggi yang sedang berburu pekerjaan harus bisa menunjukkan kemampuan mereka untuk memecahkan masalah (bobot penilaian = 82,9%); kemampuan untuk bekerja dalam tim (82,9%); keterampilan komunikasi tertulis (80,3%); kepemimpinan (72,6%); etika kerja yang kuat (68,4%); kemampuan analitis/kuantitatif (67,5%); dan keterampilan komunikasi verbal (67,5%). Prophetic soft skills memberikan gambaran tentang ciri-ciri kerasulan Muhammad SAW yaitu: fathanah (cerdas) dalam membuat perencanaan, visi, misi, strategi dan mengimplementasikannya; amanah (bertanggung jawab) dalam menjalankan tugas dan kewajibannya; siddiq (jujur) dapat dipercaya; dan tabligh (penyampai) atau kemampuan berkomunikasi dan bernegosiasi. Untuk bisa bersaing di era revolusi industri 4.0, prophetic soft skills idealnya disertai mental tanmiyatul ilmi’ (mengembangkan ilmu) untuk bisa mengikuti disrupsi yang terjadi dalam hal digital dan global.
CITATION STYLE
Wibowo, U. D. A. (2019). PROPHETIC SOFTSKILLS UNTUK BERSAING DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Insight: Jurnal Ilmiah Psikologi, 21(1), 30. https://doi.org/10.26486/psikologi.v21i1.758
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.