Kontestasi “All the President’s Men” atau” All Jokowi’s Men” jelang pemilihan presiden tahun 2024 semakin nyata. Beberapa partai (Golkar, PPP, PAN) yang semula berseberangan berkoalisi dengan PDIP, termasuk partai Gerindra. Konsekuensinya, beberapa kader partai koalisi menduduki berbagai jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju. Jelang pilpres 2024, beberapa menterinya bersiap ikut andil di kontestasi capres dan cawapres 2024. Tingkat elektabilitas yang fluktuatif memunculkan tiga nama calon presiden 2024; Prabowo Subianto (Gerindra), Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah/PDIP), dan Anies Baswedan (non partai). Namun, Anies didukung partai Nasdem pun partai Demokrat dan PKS. Dalam konteks ini, sebelum dan sesudahnya, tentu akan muncul manuver ”Bandar Politik” sebagai modal (kapital) demi meraih kuota kursi di parlemen (legislatif). Terkait dengan fenomena “All the President’s Men” dan Koalisi Besar, beberapa media online pun memberitakan. Pemberitaan tentang fenomena tersebut dibingkai (framing) dan dikonstruksi oleh media online (web portal berita). Menggunakan teori Framing Entman untuk memahami konstruksi yang disajikan media online dalam pembingkaian berita. Hasilnya, pembingkaian sengaja dilakukan oleh media pada jelang pilpres 2024 dengan mengubah judul berita menjadi ”All Jokowi’s Men” serta akan terbentuknya koalisi besar sebagai bandarmologi politik
CITATION STYLE
Tuty Mutiah, A. Yuda Triantanto, Adhi Dharma Suriyanto, Arvin Hardian, Fajar Kurniawan, Ilham Albar Pane, … Ali Imron Hamid. (2023). FRAMING MEDIA ONLINE PADA KONTESTASI ”ALL THE PRESIDENT’S MEN” DAN KOALISI BESAR JELANG PILPRES 2024. NIVEDANA : Jurnal Komunikasi Dan Bahasa, 4(1), 28–36. https://doi.org/10.53565/nivedana.v4i1.816
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.