Escherichia coli (E. coli) menjadi patogen penyebab tersering dari infeksi nosokomial. Upaya pencegahan dari patogen tersebut dapat dilakukan dengan melakukan handrub. Berbagai layanan kesehatan menyediakan handrub berbasis alkohol ataupun non alkohol. Tujuan penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan handrub berbasis alkohol dan non alkohol terhadap zona hambat E. coli. Penelitian eksperimental menggunakan post test only group design. Subjek uji berupa E. coli berkepekatan kuman sesuai standart 0,5 Mac Farland setara dengan 1,5x108 CFU/ml dikultur pada medium Muller Hinton Agar (MHA). Paper disc direndam dalam cairan handrub berbasis alkohol (chlorhexidine gluconate 0.5% dan ethanol 70%) dan non alkohol (hypochlorous acid) selama 15 menit, diletakkan di atas medium kultur berisi E. coli. Disc dibuat sebanyak 16 buah untuk tiap handrub, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 370C dilanjutkan dengan pengukuran diameter zona hambat pertumbuhan E. coli menggunakan jangka sorong. Rata-rata zona hambat E. coli di handrub berbasis alkohol 21,8 ± 2,77 mm; sedangkan pada handrub berbasis non alkohol sebesar 2,4 ± 4,61 mm. Nilai p uji Mann Whitney sebesar 0,000 artinya rata-rata zona hambat E. coli antara kedua jenis handrub berbeda signifikan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa handrub berbasis alkohol lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan E. coli dibandingkan dengan handrub berbasis non alkohol.
CITATION STYLE
Setianingtyas, W. A., Rahayu, & Agus Suprijono, Moch. (2022). Perbedaan Handrub Berbasis Alkohol Dan Non Alkohol Terhadap Zona Hambat Escherichia coli. Media Farmasi Indonesia, 17(1). https://doi.org/10.53359/mfi.v17i1.145
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.