Era pasca pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan yang besar dalam pelayanan rumah sakit. Ketakutan masyarakat untuk mendatangi fasilitas kesehatan semakin tinggi. Permasalahan baru yang muncul yaitu bagaimana fasilitas kesehatan dapat menciptakan lingkungan yang positif dan nyaman bagi pasien. Fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya harus menyediakan dokter, perawat, terapis sebagai ujung tombak perawatan medis serta alat-alat kedokteran yang menjadi fasilitator, melainkan juga lingkungan yang mendukung proses kesembuhan pasien dan mendukung kegiatan pelayanan kepada pasien. Namun desain dan arsitektur dapat dilibatkan secara langsung untuk mendukung proses tersebut menggunakan pendekatan therapeutic architecture. Penerapan konsep seperti penataan massa, penciptaan ruang interaksi sosial, penciptaan ruang hijau seperti therapeutic garden dan holticultural theraphy dapat menunjang proses pemulihan dengan memberikan pengaruh aspek psikologis dan aspek fisik penghuni. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui aspek-aspek therapeutic architecture beserta penerapannya pada Rumah Sakit Katolik Saint Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif serta menggunakan pengumpulan data sekunder dari beberapa teori dan studi literatur yang terkait dengan penelitian. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan prinsip desain healing therapeutic (Chrysikou) dan prinsip desain therapeutic media (Holowitz), menghasilkan kajian bahwa Rumah Sakit Katolik Saint Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya menerapkan konsep healing therapeutic dan memenuhi kriteria care in community, design for domesticity, social valorization, integrated with nature, dan therapeutic media.
CITATION STYLE
Maheswari, A., & Susanti, W. D. (2023). Analisis Penerapan Therapeutic Architecture pada Rumah Sakit Saint Vincentius A Paulo Surabaya. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 20(1), 1–6. https://doi.org/10.23917/sinektika.v20i1.19108
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.