Anak penyandang tunagrahita memiliki tingkat intelegensi yang rendah ≤ 70 dan sering mengalami berbagai permasalahan seperti diskriminasi atau pengucilan, penolakan dari lingkungan, dan sering dianggap rendah oleh orang lain. Anak tunagrahita sering mengalami ketidakpercayaan diri dan kadang menarik diri dari lingkungan sehingga anak tunagrahita rentan memiliki tingkat kualitas hidup yang lebih rendah. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup pada anak tunagrahita melalui analisis berbagai literatur. Penelitian ini merupakan studi kajian literatur. Artikel diperoleh dari beberapa database meliputi Proquest, Pubmed, Google Scholar, Science Direct dan Springer Link dengan kata kunci quality of life/ intellectual disability/ mental retardation/ down syndrom didapatkan 4009 artikel, kemudian dilakukan penapisan terpublikasi 2010-2020 didapatkan 1887 artikel, kemudian dipersempit sesuai dengan kriteria inklusi yaitu judul, fullteks, serta berbahasa inggris didapatkan 61 artikel, dilakukan penapisan kembali sesuai topik serta responden didapatkan 10 artikel yang relevan. Hasil analisis pada 10 literatur didapatkan bahwa tingkat kualitas hidup anak tunagrahita dalam kategori rendah sampai normal. Intelegensi yang rendah berdampak pada penurunan daya ingat, sehingga anak mengalami kesulitan dalam memberikan respon dalam berkomunikasi yang menyebabkan timbulnya hambatan dalam membangun hubungan sosial. Perlu adanya dukungan kepada anak tunagrahita agar memiliki gambaran kualitas hidup yang lebih baik.
CITATION STYLE
Aini, A. N., & Erawati, M. (2020). GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA ANAK TUNAGRAHITA : KAJIAN LITERATUR. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(2), 12–23. https://doi.org/10.32584/jika.v3i2.650
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.