Kota Pekalongan merupakan kota sentra industri batik. Industri batik tersebut menghasilkan limbah cair berasal dari pewarna batik yang dibuang secara langsung ke sungai. Limbah cair batik mengandung logam berat seperti kromium. Tujuan Penelitian untuk mengetahui pengaruh kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai terhadap kadar Cr (VI) air sumur gali di Kelurahan Banyurip Kota Pekalongan. Jenis penelitian ini termasuk penelitian observasional dengan pendekatan crossectional. Variabel bebas penelitian ini kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai. Variabel terikat penelitian ini kadar Cr (VI) air sumur gali. Besar sampel air sungai sebanyak 3 sampel, banyak sampel air sumur gali sebanyak 52 sumur gali. Hasil Penelitian dengan menggunakan Regresi Linier Ganda menunjukan bahwa tidak ada pengaruh kadar Cr (VI) air sungai dan jarak sumur gali dengan sungai terhadap kadar Cr (VI) air sumur gali (p value = 0,779). Pengusaha batik sebaiknya mengolah limbah cair batik menggunakan metode fitoremediasi dengan tanaman (melati air (Echinodorus palaefolius), enceng gondok, dan lain- lain) sebelum limbah cair batik dibuang ke lingkungan. Masyarakat sebaiknya menggunakan sumber air bersih dari pemerintah seperti PAMSIMAS atau dapat mengonsumsi air minum dalam kemasan.
CITATION STYLE
Izzatunnisa, K., Abdullah, S., & Mulyasari, T. M. (2019). PENGARUH KADAR Cr (VI) AIR SUNGAI DAN JARAK SUMUR GALI DENGAN SUNGAI TERHADAP KADAR Cr (VI) AIR SUMUR GALI DI KELURAHAN BANYURIP KOTA PEKALONGAN TAHUN 2018. Buletin Keslingmas, 38(1), 57–66. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i1.4074
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.