Abstrak: Remaja memerlukan motivasi dan wawasan untuk bisa memanfaatkan sampah sehingga kelestarian lingkungan dapat dicapai. Sampah organik dapat dikomposkan dengan menggunakan alat pengomposan yang disebut komposter. Dengan penggunaan komposter proses penguraian bahan organik dapat berlangsung lebih optimal. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran generasi muda (remaja) dalam hal pengendalian lingkungan hidup khususnya sampah yang tidak dikelola dengan baik. Remaja sebagai generasi muda dapat menggunakan komposter dan mengaplikasikan dalam pengolahan sampah di lingkungan sekitarnya. Selain itu juga untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk Sosialisasi dan Praktik, diikuti oleh 20 anak remaja Desa Bukit, serta para dosen Universitas Quality dan Universitas Quality Berastagi. Hasil PKM sebanyak 95% remaja telah memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk membedakan sampah organik dan anorganik, membuat mol dari bahan-bahan sederhana, membuat pupuk kompos dari sampah organik dan menggunakan komposter.Abstract: Teenagers need motivation and insight to be able to utilize waste so that environmental sustainability can be achieved. Organic waste can be composted by using a composting device called a composter. With the use of a composter, the decomposition process of organic matter can take place more optimally. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge, skills and awareness of the younger generation (teenagers) in terms of controlling the environment, especially waste that is not managed properly. Teenagers as the younger generation can use a composter and apply it in waste processing in the surrounding environment. In addition, to carry out the Tri Dharma of Higher Education. This community service activity was carried out in the form of Socialization and Practice, attended by 20 teenagers from Bukit Village, as well as lecturers from Quality University and Quality Berastagi University. The results of the PKM activities are that 95% teenagers have the knowledge and skills to distinguish organic and inorganic waste, make moles from simple ingredients, make compost from organic waste and use a composter.
CITATION STYLE
Christy, J., Haloho, R. D., Sinaga, R., Sembiring, S., Karo, S. B., Saragih, C. L., … Sinulingga, S. (2022). PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KOMPOSTER UNTUK REMAJA “GO ORGANIK.” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri), 6(3), 1831. https://doi.org/10.31764/jmm.v6i3.7793
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.