Artikel ini membahas tentang kedudukan siyaq dan juga perannya dalam penafsiran Al-Qur’an yang selalu mendapatkan perhatian dari para ulama’ dan ahli tafsir baik klasik maupun kontemporer. Jika kita mendalami siyaq maka hal itu akan sangat membantu kita dalam menganalisis dan mengungkapkan pengaruhnya dalam memahami tafsir-tafsir ayat Al-Qur’an. Tujuan utama dari artikel ini adalah untuk memahami siyaq suatu ayat dengan cara memahami sisi historis alur pembicaraannya, dalam konteks apa ayat tersebut disampaikan, kemudian memperhatikan ayat sawabiq (sebelumnya) dan lawahiq (sesudahnya), sehingga ayat tersebut bisa difahami secara utuh dan tepat tidak sepotong-sepotong. Artikel ini juga mengupas kedudukan siyaq yang sangat mempengaruhi penafsiran dan maksud suatu ayat yang meliputi beberapa aspek seperti aspek-aspek yang berkaitan dengan hukum fiqih, aspek-aspek yang berkaitan dengan sababun nuzul suatu ayat, dan aspek mufrodat/kosakata pada ayat. Dan juga mengupas tentang jenis-jenis siyaq yang terdapat dalam Al-Qur’an. Penelitian artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi pustaka. Sumber data berasal dari kitab-kitab Mu’jam Ummahatul Kutub seperti Lisanul Arab, dan kitab-kitab tafsir klasik seperti Tafsir At-Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lainnya serta Kitab-Kitab Hadits seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain sebagai bahan referensi utama dan selanjutnya dianalisis untuk memahami siyaq yang sesuai dengan murodul ayah
CITATION STYLE
Khoirun, K. (2023). KEDUDUKAN SIYĀQ DALAM TAFSIR AL-QUR’AN. AT-TAISIR: Journal of Indonesian Tafsir Studies, 3(1), 39–48. https://doi.org/10.51875/attaisir.v3i1.102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.