Swasembada kedelai nasional telah dicanangkan kembali untuk dicapai pada tahun 2020. Namun, saat ini areal tanam kedelai cenderung turun dan daya saingnya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian agroekonomi, dan mengidentifikasi permasalahan dan peluang pengembangan komoditas kedelai pada wilayah perluasan areal tanam baru (PATB). Penelitian dilakukan di lima wilayah yaitu Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung. Permasalahan dan peluang PATB kedelai diidentifikasi internal dan eksternalnya dengan teknik analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta kekuatan PATB kedelai di masing-masing wilayah berbeda, sehingga diperlukan strategi khusus untuk masing-masing lokasi tersebut. Dengan menghitung indeks daya saing kedelai terhadap tanaman kompetitor di masing-masing PATB dapat disimpulkan bahwa saat ini daya saing kedelai masih lemah dengan tanaman kompetitor kedelai antara lain jagung, ubi kayu, kacang tanah, tembakau, cabai, bawang merah, dan tanaman tahunan. Kemampuan daya saing kedelai di masing-masing wilayah PATB bergantung kepada produktivitas kedelai, tingkat harga kedelai, produktivitas tanaman kompetitor dan tingkat harga komoditas kompetitor. Upaya untuk memperkuat daya saing sekaligus meningkatkan semangat berusahatani kedelai dapat dilakukan dengan penerapan regulasi harga dan atau peningkatan produktivitas kedelai.
CITATION STYLE
Rozi, F., & Harnowo, D. (2018). Kemampuan Daya Saing Komoditas Kedelai pada Wilayah Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). Buletin Palawija, 16(2), 94. https://doi.org/10.21082/bulpa.v16n2.2018.p94-103
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.