Pada tahun 2020 perekonomian Kota Surabaya mengalami kontraksi sebesar -4.85%. Hal tersebut disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19, namun Kota Surabaya dapat membangkitkan perekonomian daerahnya. Kenaikan perekonomian Kota Surabaya salah satunya didominasi oleh pertumbuhan ekonomi sektor perdagangan besar dan eceran, dimana besaran dari hasil perdagangan besar dan eceran sebesar 7.37%. Hal tersebut membuat pemerintah Kota Surabaya untuk bertindak cepat dan memunculkan sebuah inovasi baru melalui ekonomi digital. Ekonomi digital yang diciptakan oleh Pemerintah Kota Surabaya berbasis aplikasi mobile, aplikasi tersebut biasa disebut dengan E-Peken. Dalam penulisan artikel, metode yang dipergunakan ialah kualitatif deskriptif dengan upaya menggambarkan suatu fenomena yang berdasarkan pada data dan informasi yang mendalam dari objek penelitian. Pada saat pandemic Covid-19, Perekonomian Kota Surabaya mengalami penurunan, bukan sekedar perekonomian Kota Surabaya saja, namun penurunan dirasakan juga pada perekonomian secara nasional. Terjadi pertumbuhan pada perekonomian Kota Surabaya pada tahun 2020 tepat di kuartal III, pertumbuhan tersebut sebesar 5.89% dibandingkan dengan kuartal II pada tahun 2020. Dengan adanya beberapa fitur pendukung dalam e-peken diharapkan mampu mempermudah transaksi antara penjual dan pembeli. dalam setiap transaksinya pula, akan dikirmkan report laporan yang dipergunakan sebagai bahan evaluasi pemilik UMKM. Dengan adanya fitur tersebut dapat mempermudah Pemkot Surabaya untuk me-monitoring UMKM yang masih memerlukan pendampingan. Dalam upaya persaingan harga, Pemerintah Kota Surabaya telah memberikan fasilitas penyediaan barang untuk penggiat toko kelontong maupun UMKM Kota Surabaya.
CITATION STYLE
Alysia, V. (2021). Kajian Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Melalui E-Peken dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Kota Surabaya. Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Akuntansi, 1(2), 10–18. https://doi.org/10.55606/jebaku.v1i2.117
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.