Kanker melanoma merupakan sebuah keganasan yang terjadi pada sel melanosit. Karakteristik dari kanker ini yaitu tonjolan dan warna yang tidak beraturan pada kulit. Pengobatan yang digunakan saat ini salah satunya adalah agen kemoterapi vemurafenib. Seperti yang telah diketahui, agen kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping pada tubuh. Oleh karena itu, dilakukan pencarian senyawa lain yang berpotensi dan menghasilkan efek samping lebih sedikit. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan in silico yaitu penambatan molekuler. Dilakukan juga prediksi terhadap profil farmakokinetik menggunakan aturan Lipinski dan PreADMET. Senyawa dari daun tanaman sirsak (Annona muricata L.) diketahui memiliki potensi untuk menghambat aktivitas pembelahan sel melalui interaksi dengan reseptor BRAF V600E. Reticuline diketahui memiliki nilai energi Gibbs sebesar -8,78; nilai konstanta inhibisi sebesar 395.39 nM; dan berikatan pada asam amino
CITATION STYLE
Dewayani, A. R., Ghaliya, S., Parameswari, N., Pribadi, A. P. A., Ahadi, H. M., Aulifa, D. L., … Sitinjak, B. D. P. (2023). Studi In Silico Senyawa Daun Sirsak (Annona muricata L.) Sebagai Inhibitor BRAF V600E Pada Kanker Melanoma. Jurnal Farmasi Udayana, 80. https://doi.org/10.24843/jfu.2022.v11.i02.p07
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.