Cekaman kekeringan menyebabkan terjadinya perubahan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman diantaranya terjadinya penurunan laju asimilasi. Percobaan dilaksanakan di Rumah Plastik Lapangan Riset Padi Babakan, University Farm IPB, Bogor (± 240 m dpl) pada bulan September 2011 sampai February 2012. Rancangan penelitian menggunakan rancangan split plot 3 ulangan, dengan dua faktor perlakuan yaitu faktor utama (Cekaman kekeringan) sebagai petak utama yang terdiri dari penghentian pemberian air umur 3Minggu Setelah Transplanting (3MST) sampai panen; Penghentian pemberian air umur 6 MST sampai panen; penghentian pemberian air umur 9 MST sampai panen dan kontrol. Sedangkan faktor kedua adalah varietas yang ditempatkan sebagai anak petak yaitu IR 64, Ciherang, IPB 3S, Way Apo Buru, Jatiluhur, Menthik Wangi, Silugonggo dan Rokan. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan cekaman kekeringan pada saat awal fase vegetatif sampai panen dan pada fase pra antesis sampai panen menyebabkan terjadinya penurunan laju asimilasi bersih berkisar 42.96%-78.95% dan laju tumbuh relatif berkisar 22.95%-69.62%. Varietas Jatiluhur dan Ciherang memiliki laju asimilasi bersih yang lebih tinggi pada perlakuan cekaman kekeringan yang diberikan pada awal fase vegetatif sampai panen
CITATION STYLE
Maisura, M., Chozin, M. A., Lubis, I., Junaedi, A., & Ehara, H. (2017). Laju Asimilasi Bersih dan Laju Tumbuh Relatif Varietas Padi Toleran Kekeringan Pada Sistem Sawah. Jurnal Agrium, 12(1). https://doi.org/10.29103/agrium.v12i1.376
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.