Pesisir pantai Pangandaran Jawa Barat merupakan salah satu penghasil produk abon ikan cakalang dikarenakan tingginya potensi hasil tangkap ikan cakalang. Salah satu penghasil produk abon ikan cakalang di Pangandaran adalah di UMKM Maha Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mutu, nilai gizi, dan daya awet produk dengan metode ASLT. Penentuan umur simpan abon menggunakan dua perlakuan kemasan alumunium foil dan paper kraft dengan tiga parameter suhu (30oC 40oC, dan 50oC). Mutu abon cakalang pada kemasan alumunium mempunyai karakteristik dengan memiliki kadar air 5.42%, kadar abu 5.93%, kadar protein 28.42%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 2.1x102 koloni/g, dan organoleptik 9.95. Mutu abon cakalang pada kemasan paper kraft adalah kadar air 5.83%, kadar abu 8.39%, kadar protein 27.84%, kadar lemak 7.98%, cemaran mikroba 3.7x102koloni/g, dan organoleptik 9. Hasil parameter mutu didapatkan produk terpilih dari kedua jenis kemasan adalah abon cakalang dengan kemasan alumunium karena memiliki mutu yang lebih tinggi, sehingga penentuan umur simpan dilanjutkan pada produk kemasan alumunium. Dari ketiga parameter yang diteliti diketahui bahwa kadar air menghasilkan energi aktivasi terendah (2275,95 kal/mol). Reaksi penurunan mutu produk abon ikan cakalang mengikuti ordo reaksi 1 dengan persamaan regresi linier y = -1146x + 0,6187. Pada suhu 30°C produk mampu bertahan lebih lama 222 hari/7,4 bulan, sedangkan pada suhu 40°C 196 hari/6,5 bulan dan suhu 50°C selama 175 hari/5,8 bulan. Penggunaan Kemasan alumunium foil direkomendasikan untuk produk abon ikan cakalang dan disimpan disuhu 30°C atau suhu ruang dalam rangka memperpanjang umur simpan produk.;;
CITATION STYLE
Sujuliyani, S., Dharmayanti, N., Rini, N. S., & Lathifa, A. S. (2021). PENENTUAN UMUR SIMPAN ABON IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DI UMKM MAHA KARYA, KABUPATEN PANGANDARAN. Buletin Jalanidhitah Sarva Jivitam, 3(2), 71. https://doi.org/10.15578/bjsj.v3i2.10724
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.