Lembaga pendidikan, pada jalur dan jenjang apapun, tidak berada pada ruang kosong. Meskipun bersifat statis, tetapi keberadaan manusia di dalamnya menyebabkannya menjadi sangat dinamis. Pada lembaga pendidikan, dinamika sudah dimulai ketika melakukan perintisan, yaitu menangkap kebutuhan-kebutuhan terkini dari pelanggan. Semakin tinggi lagi dinamikanya ketika menghadapi kompetisi dengan sekolah-sekolah lain dalam merebut kepercayaan masyarakat. Karenanya pengembangan lembaga pendidikan merupakan sebuah keharusan, termasuk yang dilakukan di MAN 1 Konawe Selatan. Kajian sederhana ini mendeskripsikan berbagai hal yang terjadi dalam proses pengembangan kelembagaan MAN 1 Konawe Selatan, antara lain: profil dan perkembangan, sarana prasarana, peserta didik dan mutu pendidikan, biaya pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, dan budaya sekolah. Penelusuran empirik menggunakan pendekatan kualitatif-deksriptif, dengan melakukan wawancara, mengamati, dan membaca dokumen. Data dianalisis dengan melakukan reduksi, display, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan MAN 1 Konawe Selatan merupakan hasil perjuangan panjang dari masyarakat, yang dimulai dari status swasta hingga menjadi sekolah negeri. Sarana prasarana senantiasa ditingkatkan untuk menjawab kebutuhan peserta didik. Demikian juga guru menunjukkan komitmen dalam perbaikan mutu pendidikan. Keberadaan kepala sekolah menjadi titik simpul dari berbagai upaya yang dilakukan warga sekolah, terutama dalam membangun budaya sekolah yang menunjukkan ciri khas MAN 1 Konawe Selatan. Kata Kunci: Pengembangan Organisasi, Tranformasi, Madrasah
CITATION STYLE
Badarwan, B. (2019). Landscape Pengembangan Lembaga Pendidikan Islam (Kajian di MAN 1 Konawe Selatan). Shautut Tarbiyah, 25(1), 63. https://doi.org/10.31332/str.v25i1.1355
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.