Pabrik tahu merupakan industri kecil (rumah tangga) yang banyak dikerjakan oleh masyarakat dan pada umumnya jarang memiliki instalasi pengolahan limbah. Adanya keterbatasan dana, pabrik tahu tersebut lebih sering membuang limbahnya langsung ke sungai. Limbah tahu ini akan menimbulkan aroma yang kurang sedap sehingga mengganggu estetika dan kehidupan ekosistem sekitarnya. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dilakukan pengolahan limbah cair tahu menjadi produk yang lebih bermanfaat yaitu Nata de Soya. Proses pembuatan Nata de Soya melalui fermentasi. Sebanyak satu liter limbah cair tahu diendapkan dan difiltrasi, dilanjutkan dengan pembuatan media tumbuh bakteri Acetobacter xylinum dan difermentasi selama 14 hari. Produk yang terbentuk kemudian dicuci dan direndam selama 3 hari dengan penggantian air rendaman setiap hari. Proses fermetasi limbah cair tahu menghasilkan Nata de soya berbentuk gel, berwarna putih, mempunyai ketebalan 2 mm, kadar air 79,31% dan densitas sebesar 0,85. Pengolahan dalam penelitian ini yang terbukti berhasil mengubah limbah cair tahu menjadi Nata de Soya merupakan salah satu cara mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat meningkatkan nilai ekonomi. Tofu Liquid Waste Processing Into Nata De Soya Through the Fermentation Process. Tofu factories are small (household) industries that are mostly done by the community and generally rarely have sewage treatment plants. Due to limited funds, these tofu factories often dispose of their waste directly into the river. This tofu waste will cause an unpleasant aroma that will disturb the aesthetics and life of the surrounding ecosystem. One of the ways to reduce environmental pollution is to process tofu liquid waste into a more useful product, namely Nata de Soya. The process of making Nata de Soya can be done through fermentation. As much as one liter of tofu liquid waste was deposited and filtered following by making a growing medium for Acetobacter xylinum bacteria and was then fermented for 14 days. The product was then washed and soaked for 3 days with daily replacement of water immersion. The fermentation process of tofu wastewater produced Nata de soya as a white gel and having a thickness of 2 mm, a water content of 79.31%, and a density of 0.85. The treatment presented in this paper which successfully converted tofu wastewater into Nata de Soya is one way to reduce environmental pollution and to increase the economic value.
CITATION STYLE
Marliyana, S. D., Fatrozi, S., Inas, D., Wibowo, F. R., Firdaus, M., Kusumaningsih, T., … Suryanti, V. (2021). Pengolahan Limbah Cair Tahu Menjadi Nata De Soya Melalui Proses Fermentasi. Proceeding of Chemistry Conferences, 6, 34. https://doi.org/10.20961/pcc.6.0.55087.34-37
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.