Dengue merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Manifestasi klinis infeksi dengue sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lainnya. Uji diagnostik infeksi virus dengue yang cepat dan akurat sangat diperlukan untuk konfirmasi penyakit dan penanganan pasien yang tepat. NS1 adalah glikoprotein yang paling imunogenik dan lestari, disekresikan ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, pemeriksaan antigen dari virus dengue NS1 telah diidentifikasi sebagai salah satu penanda spesifik dalam uji diagnostik laboratorium, yang dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi dengue primer atau sekunder pada stadium awal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kondisi optimum ekspresi protein fusi scFv-BAD rekombinan untuk deteksi antigen NS1 virus dengue menggunakan Response Surface Method. Ekspresi protein diinduksi oleh berbagai konsentrasi IPTG (0,1, 0,5, dan 1 mM) pada beberapa suhu selama 18 jam dalam medium Luria Bertani dengan penambahan biotin. ScFv terbiotinilasi rekombinan yang dimurnikan dikarakterisasi dengan metode SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein fusi scFv-BAD rekombinan sebagian berada dalam bentuk terlarut dan sebagian berupa badan inklusi. Analisis Central Composite Design menunjukkan bahwa konsentrasi IPTG yang sesuai untuk memproduksi protein scFv rekombinan adalah 0,5 mM pada suhu 28 ºC pada media Luria Bertani.
CITATION STYLE
Astriany, D., Effendi, S., Febriani Aji Kusuma, S., Kusumawardhani, S., Permana Maksum, I., Natalia, D., & Subroto, T. (2022). OPTIMASI EKSPRESI SCFV-BAD ANTI-NS1 VIRUS DENGUE PADA ESCHERICHIA COLI ORIGAMI MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHOD. Jurnal Sains Dan Teknologi Farmasi Indonesia, 11(1), 51. https://doi.org/10.58327/jstfi.v11i1.183
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.