Industri tekstil di Indonesia telah berkembang semakin pesat. Mengakibatkan kebutuhan akan zat warna semakin bertambah. Zat warna yang sering digunakan merupakan golongan azo yang mempunyai sifat non-biodegradable, diantaranya adalah Direct Yellow dan Direct Violet. Limbah zat warna harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan. Salah satunya dengan menggunakan radiasi sinar UV dan katalis TiO2/AgI yang sangat menjanjikan dalam mendegradasi senyawa zat warna, hal ini disebabkan oleh kehadiran senyawa AgI yang mempunyai sifat fotosensitif. Hasil penelitian diperoleh kondisi optimum pada pH 5, waktu optimum 90 menit dan kosentrasi zat warna 40 ppm untuk Direct Yellow sedangkan untuk Direct Violet pada pH 6, waktu optimum 60 menit dan konsentrasi zat warna 40 ppm. Untuk campuran zat warna 1:1 (Direct Violet : Direct Yellow) didapatkan hasil sebesar 85,43% dengan kondisi optimum Direct Violet dan 91,32% dengan kondisi optimum Direct Yellow. Campuran zat warna 1:2 (Direct Violet : Direct Yellow) didapatkan hasil sebesar 79,04% dengan kondisi optimum Direct Violet dan 89,95% dengan kondisi optimum Direct Yellow. Campuran zat warna 2:1 (Direct Violet : Direct Yellow) didapatkan hasil sebesar 90,28% dengan kondisi optimum Direct Violet dan 95,08% dengan kondisi optimum Direct Yellow.
CITATION STYLE
S, R., Bakri, R., & A, A. T. (2010). Degradasi Fotokatalitik Zat Warna Direct Yellow dan Direct Violet dengan Katalis TiO2/AgI - Sinar UV. Jurnal Kimia VALENSI, 2(1). https://doi.org/10.15408/jkv.v2i1.230
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.