Potensi Pangan Fermentasi Tempe Dalam Mengatasi Kejadian Stunting di Indonesia

  • Fujiana F
  • Pondaag V
  • Afra A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
286Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Prevalensi kejadian stunting di Indonesia masih tinggi. Tingkat penurunan angka stunting cenderung fluktuatif dan belum memenuhi capaian target. Salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan prevalensi stunting adalah asupan zat gizi yang dikonsumsi balita. Pemanfaatan sumber daya pangan lokal menjadi alternatif, salah satunya adalah pangan fermentasi tempe. Tempe merupakan makanan fermentasi dari kacang kedelai (Glicyne max) dengan bantuan mikroorganisme Rhizopus sp, yang saat ini mulai dikembangkan dengan memanfaatkan jenis bahan baku lainnya. Review ini dilakukan untuk memahami potensi pangan lokal fermentasi tempe terkait dengan upaya penurunan angka stunting di Indonesia. Telah banyak dilakukan pengembangan pangan fermentasi tempe selain dari kacang kedelai. Proses fermentasi tersebut cenderung meningkatkan zat gizi makro dan mikro pangan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menunjang pertumbuhan yang optimal sehingga pada akhirnya mampu mencegah stunting

Cite

CITATION STYLE

APA

Fujiana, F., Pondaag, V. T., Afra, A., Evy, F., & Fadly, D. (2021). Potensi Pangan Fermentasi Tempe Dalam Mengatasi Kejadian Stunting di Indonesia. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(2), 20–26. https://doi.org/10.33860/jik.v15i2.481

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free