Neurofibroma dapat tampak sebagai nodul soliter atau dapat merupakan bagian dari neurofibromatosis atau penyakit Von Recklinghausen. Neurofibroma sering dikeluhkan karena alasan kosmetik atau adanya rasa nyeri terbakar dan gatal. Seorang laki-laki 56 tahun mengeluh benjolan di dada sebelah kiri sejak 43 tahun yang lalu. Benjolan awalnya muncul seperti jerawat yang bertambah besar secara lambat dan kadang terasa nyeri jika tersenggol baju sejak beberapa bulan terakhir. Riwayat keluarga ibu dan anak pasien terdapat benjolan yang sama. Pasien memiiki riwayat penyakit epilepsi. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan nodul sewarna kulit, bentuk bulat, batas tegas, diameter 3 mm-7,5 mm pada perabaan didapatkan konsistensi kenyal, mudah bergerak dan tidak terfiksasi dengan jaringan dibawahnya. Tidak didapatkan nodul lisch, freckles pada ketiak maupun tanda cafe-au lait. Pada pasien dilakukan tindakan bedah eksisi atas indikasi rasa tidak nyaman pada pasien. Pemeriksaan histopatologi jaringan hasil eksisi dengan pewarnaan HE dan imunohistokimia S100 menunjukkan gambaran sesuai dengan suatu neurofibroma. Neurofibroma dapat tumbuh secara invasif. Pada lesi yang mengganggu secara kosmetik sering dilakukan terapi pembedahan. Modalitas terapi pembedahan untuk menghilangkan neurofibroma bergantung pada tipe, lokasi, ukuran tumor. Modalitas terapi dapat dipilih bedah eksisi, bedah listrik maupun reseksi. Pada kasus ini dipilih modalitas terapi bedah eksisi pada neurofibroma. Hasil terapi setelah satu bulan menunjukkan hasil yang baik. Tidak tampak adanya gambaran skar hipertrofik
CITATION STYLE
Yulian, I., Widiatmoko, A., & Retnani, D. P. (2018). TERAPI EKSISI PADA NEUROFIBROMA. Majalah Kesehatan, 5(3), 181–189. https://doi.org/10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.7
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.