Ketepatan artikulasi dalam berkomunikasi sangat penting agar pesan dari penyampai pesan dipahami oleh penerima pesan. Artikulasi yang tidak jelas dari sender menyebabkan komunikasi tidak lancar atau bisa menyebabkan salah interprestasi. Misalnya saat anak minta “ma, mau topi”. Kemudian ibunya memberi topi, namun ternyata yang dimaksud anak adalah kopi karena anak mengucapkan fonem “t” untuk fonem “k”. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di KB Inklusi Harapan Yasti Pekanbaru terdapat beberapa anak berkebutuhan khusus yang mengalami gangguan artikulasi, sehingga perlu metode dan latihan untuk perbaikan artikulasi. Adapun penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Desain penelitian yang digunakan adalah model spiral oleh Kemmis dan Taggart dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasilnya penggunaan kartu huruf dan latihan mimik wajah menunjukkan pengaruh signifikan terhadap perbaikan artikulasi anak. Pada siklus 1 nilai ketercapaian anak hanya 40% dan pada siklus 2 meningkat menjadi 80%. Anak lebih percaya diri, ekspresif dan pengucapan lebih tepat setelah menerapkan perbaikan artikulasi menggunakan kartu sikuen dan latihan mimik wajah.
CITATION STYLE
Wulan, W. M. (2023). Upaya Perbaikan Artikulasi melalui Kartu Sikuen dan Mimik Wajah. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(6), 4108–4113. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i6.2141
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.