Struktur teks novel- novel Jawa Pra Kemerdekaan dibangun dari arkasemem kota –desa. Kota merupakan tempat yang ideal sementara desa tidak ideal. Dengan demikian, alur cerita umumnya memutar dari kota ke desa dan memutar kembali ke kota menuju ke arah yang ideal. Alur cerita dibangun melalui penerobosan medan semantis yang memenuhi ruang ruang artistik. Medan semantis novel novel tersebut umumnya dikonstruksi melalui pasangan oposisi bangsawan - rakyat, laki- perempuan, tampan/cantik-buruk, kaya–miskin. Bangsawan tinggal di kota. Mereka berada di istana serta rumah-rumah mewah. Sementara desa merupakan tempat para petani dan orang orang biasa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya. Corak novel Jawa Pra Kemerdekaan umumnya istana sentris dengan gaya bahasa perbandingan seperti metafora dan personifikasi. Romantisisme menjadi corak yang menonjol dengan sebaran ideologi yang berorientasi feodalistik dan romantik.
CITATION STYLE
Supriyanto, T., & Sudi Utami, E. (2016). Struktur dan Corak Novel-Novel Jawa Pra Kemerdekaan. JENTERA: Jurnal Kajian Sastra, 5(2), 95. https://doi.org/10.26499/jentera.v5i2.368
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.