AbstrakMasalah kekerasan seksual, bullying dan perceraian dalam beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang signifikan sehingga meninggalkan dampak traumatik yang sangat dalam kepada anak dan remaja. Traumatik yang ditimbulkan akan berdampak kepada aktivitas-aktivitas perilaku yang muncul seperti depresi, penyangkalan, malu, ketakutan, kesedihan, membolos, mimpi buruk, berbohong, dan psikosomatis. Oleh sebab itu dampak dari masalah yang dihadapi oleh anak dan remaja harus segera diatasi dengan intervensi yang tepat. Konseling krisis untuk mereduksi traumatik pada anak dan remaja meliputi konsep konseling krisis, tujuan dan fokus konseling krisis, teknik konseling krisis serta peran konselor dalam konseling krisis dan implementasi konseling krisis dalam mereduksi traumatik pada anak dan remaja.AbstractThe problem of sexual violence, bullying and divorce in recent years has increased significantly, leaving a very deep impact traumatic to children and adolescents. Traumatic generated will affect the activities of emergent behavior such as depression, denial, shame, fear, sadness, ditching, nightmares, lying, and psychosomatic. Therefore, the impact of the problems faced by children and adolescents must be addressed with appropriate intervention. Crisis counseling to reduce traumatic in children and adolescents include crisis counseling concepts, goals and focus on crisis counseling, crisis counseling techniques and the role of counselor in crisis counseling and implementation of crisis counseling in reducing traumatic in children and adolescents.
CITATION STYLE
Rahayu, S. M. (2017). Konseling Krisis: Sebuah Pendekatan dalam Mereduksi Masalah Traumatik pada Anak dan Remaja. Jurnal Pendidikan (Teori Dan Praktik), 2(1), 65. https://doi.org/10.26740/jp.v2n1.p65-69
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.