Karies gigi merupakan masalah utama yang paling banyak dijumpai di rongga mulut. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelompok usia dan ekonomi. Salah satu sebab terjadinya karies gigi adanya interaksi dengan mikroorganisme Streptococcus mutans. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri senyawa kimia ekstrak bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) terhadap bakteri S. mutans. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode true experimental dengan posttest only with control group design. Sampel yang digunakan adalah bunga cengkeh. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan selanjutnya dilakukan vacum evaporator diperoleh bobot ekstrak sebanyak 33,1%. Hasil identifikasi senyawa kimia secara kualitatif ekstrak bunga cengkeh mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, terpenoid, dan fenolik. Aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar dengan mengukur zona bening yang terbentuk. Hasil uji konsentrasi hambat minimum (KHM) diperoleh konsentrasi 25% memiliki aktivitas antibakteri yang baik. Selanjutnya pengujian aktivitas antibakteri dengan melihat zona diameter hambat, diperoleh sebesar 37 mm, dan amfisilin sebesar 28 mm. Ekstrak bunga cengkeh memiliki aktivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan dengan ampisilin.
CITATION STYLE
Suhendar, U., & Fathurrahman, M. (2019). AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL BUNGA CENGKEH (Syzygium aromaticum) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 9(1), 26–34. https://doi.org/10.33751/jf.v9i1.1257
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.