Penggunaan antidiabetes oral dan insulin yang benar dapat menimbulkan efek perseptif positif akibat terkontrolnya kadar gula darah dengan baik sehingga gejala klinik diabetes dapat berkurang atau tidak ada sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan lama penggunaan kombinasi antidiabetes oral-insulin dengan efek perseptif yang dirasakan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan penelitian potong lintang (cross-sectional) yang bersifat deskriptif. Selama penelitian diperoleh 23 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan data dan wawancara dilakukan pada bulan November–Desember tahun 2016 di Kota Pontianak dan sekitarnya. Penelitian ini menunjukkan bahwa subjek penelitian sebagian besar wanita (73,9%), usia terbanyak pada 55–64 tahun (43,47%), pendidikan terakhir yakni Sekolah Dasar (34,7%), serta pekerjaan ibu rumah tangga (43,4%) dengan lama penyakit ≥10 tahun (52%), dan memiliki komorbid (86.9%). Kombinasi long-acting dan antidiabetes oral (ADO) golongan biguanid paling banyak digunakan (39,13%). Lama penggunaan kombinasi antidiabetes oral-insulin sebagian besar subjek penelitian adalah ≥6 bulan (60,87%). Empat belas subjek merasakan efek perseptif (60,87%); 8 dari 14 subjek (57,14%) merasakan berkurangnya rasa lemas yang merupakan jenis efek perseptif, dan 4 subjek (28,57%) subjek merasakan adanya efek samping perseptif.
CITATION STYLE
Madelina, W., Untari, E. K., & Nansy, E. (2018). Efek Perseptif Penggunaan Kombinasi Antidiabetes Oral-Insulin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Kota Pontianak dan Sekitarnya. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 7(3), 209. https://doi.org/10.15416/ijcp.2018.7.3.209
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.