Radio masih menjadi salah satu pilihan kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan segudang informasi, baik hiburan, kesehatan, dan pendidikan. Pada tahun 2017, di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar tercatat 22 stasiun radio penyiaran yang beroperasi. Melihat jumlah tersebut, seharusnya dakwah dapat berkembang pesat ke masyarakat hingga ke plosok tempat. Namun pada kenyataannya, stasiun radio di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar dengan program dakwah masih sangat minim, kebanyakan hanya bersifat hiburan yang tak jelas. Lebih jauh, kajian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi perencanaan, pengorganisasian di Radio Baiturrahman dan untuk mengetahui peran Radio Baiturrahman sebagai media dakwah. Kajian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil kajiaan menunjukkan, bahwa Radio Baiturrahman sudah dikenal sebagai radio dakwah, karena hampir 90% konten yang disajikan bernuansa dakwah, baik dari segi musik, diskusi, talkshow, hingga halaqah subuh dan magrib. Di dalam hal perencanaan, Radio Baiturrahman berupaya merumuskan program-program yang menarik minat pendengar, sesuai zaman dan kebutuhannya. Pada pengorganisasian, Radio Baiturrahman mengelola sumber daya yang ada, pembagian job desk yang baik serta penempatan sumber daya yang tepat, membuat radio ini terus bertahan dan masih diminati hingga saat ini.
CITATION STYLE
Julianda, T. N. (2018). PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PADA RADIO BAITURRAHMAN BANDA ACEH SEBAGAI RADIO DAKWAH. Al-Idarah: Jurnal Manajemen Dan Administrasi Islam, 2(2), 87. https://doi.org/10.22373/al-idarah.v2i2.4459
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.