PELATIHAN REGULASI EMOSI UNTUK REMAJA HARAPAN MULYA KEMAYORAN

  • Putra J
  • Nursanti A
  • Karimulloh K
N/ACitations
Citations of this article
59Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract . One of the common social problems in Jakarta is a people chaos and brawl between societies. Some cases that often occured in the Central Jakarta area, most of the motives of residents who participated in the brawl were not certain, and also from which communities or regions they came from. Most of the brawlers are teenagers. Teenagers are in a period of an unstable emotional conditions so that easily provoked to follow brawls without knowing the root of the problem and its consequences. Brawl is a form of mass aggression. One of the factors of drives aggression is the regulation of emotions which are not good and right. Therefore, the intervention model that will be applied to adolescents in community service is group emotional regulation training. This training program is carried out for a full day, including induction and release of negative emotions, sharing knowledge about emotions and regulation, and stimulating positive emotions. The training was given to 17 teenagers from the Harapan Mulya village neighborhood, especially from Forum Remaja (Local Youth Forum). Measurement of emotional changes and the level of aggressiveness is examined by giving pre and post-test before and after training, using the scale of Aggression and VAS. The results of statistical analysis show that the average score of aggressiveness decreased after being given training. It means that the emotion regulation training was effectively reduce the aggressiveness of the adolescence. Abstrak. Salah satu permasalahan sosial yang jamak terjadi di daerah Jakarta adalah tawuran antar warga. Seperti kasus yang sering muncul di daerah Jakarta Pusat, kebanyakan dari warga yang mengikuti tawuran tersebut tidak diketahui secara pasti motifnya dan dari kelompok atau wilayah mana yang bersangkutan berasal. Sebagian besar pelaku tawuran tersebut adalah remaja. Remaja berada pada masa kondisi emosi yang labil sehingga  mudah terprovokasi untuk mengikuti tawuran tanpa mengetahui akar masalah dan konsekuensinya. Tawuran merupakan bentuk agresi massa, di mana salah satu faktor yang mendorong agresi adalah regulasi emosi yang kurang baik dan tepat. Oleh karena itu, model intervensi yang akan diterapkan pada para remaja dalam pengabdian pada masyarakat ini adalah pelatihan regulasi emosi kelompok. Program pelatihan ini dilaksanakan selama sehari penuh, meliputi induksi dan pelepasan emosi negatif, pemberian materi tentang emosi dan regulasinya, serta stimulasi emosi positif. Pelatihan diberikan kepada 17 orang remaja dari lingkugan kelurahan Harapan Mulya, khususnya Forum Remaja setempat. Pengukuran perubahan emosi dan tingkat agresivitas dilakukan dengan memberikan pre dan post-test sebelum dan sesudah pelatihan, menggunakan skala Agresi dan VAS. Hasil analisis statistik dengan melihat perubahan rata-rata skor antara pre dan post-test menunjukkan penurunan tingkat agresivitas setelah diberikan pelatihan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Putra, J. S., Nursanti, A., & Karimulloh, K. (2019). PELATIHAN REGULASI EMOSI UNTUK REMAJA HARAPAN MULYA KEMAYORAN. Jurnal Terapan Abdimas, 4(2), 142. https://doi.org/10.25273/jta.v4i2.4802

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free