Kanker serviks termasuk kanker yang proses terjadinya lama dan gejalanya sering tidak dirasakan. Kebanyakan seseorang terdeteksi dalam stadium yang sudah lanjut. Jika indikasi ini bisa lebih awal diketahui diharapkan pencegahan dan pengobatan dapat memberikan kesembuhan hingga 100 %. Di Rumah Sakit Kanker Dharmais pada 1993/1994 ada 710 kasus baru dimana 65% berobat dalam stadium lanjut. Data dari 12 pusat ilmu patologi di Indonesia tahun 1997 menunjukkan bahwa kanker serviks menduduki peringkat tertinggi, yaitu 25% dari 10 kanker tersering pada pria dan wanita, atau 26,4% dari 10 kanker tersering pada wanita. Angka ketahanan hidup dalam 2 tahun untuk stadium lanjut berkisar 53,2% dan bila pada stadium awal hampir 90%. Angka kematian bisa dikurangi 3-35%, asal dilakukan tindakan pencegahan dan deteksi dini. Hasil penelitian ditemukan bahwa Wanita yang belum pernah menikah memiliki potensi terindikasi positif kanker serviks dengan diikuti nilai tertentu variable lain yang disertakan dalam proses perhitungan menggunakan metode Naïve Bayes. Naive Bayes merupakan salah satu metode dalam pendekatan statistik untuk melakukan inferensi induksi pada persoalan klasifikasi. Metode ini biasa digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Metode ini juga cocok untuk menyelesaikan permasalahan dimana diperlukan penanganan data yang tidak konsisten. Sedangkan permasalahan tersebut memerlukan data yang konsisten, sehingga metode ini dapat dipakai melakukan hipotesa dalam diagnosa awal penyakit seperti penyakit kanker serviks atau kanker leher Rahim.
CITATION STYLE
Ardian, Y., Irawan, N. D., & Yunus E. P., A. (2022). Analisis Korelasi Status Pernikahan Terhadap Potensi Kanker Serviks Menggunakan Metode Naives Bayes. Jurnal Bina Komputer, 4(2), 41–46. https://doi.org/10.33557/jbkom.v4i2.2249
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.