Praktik akuntansi mulai mensyaratkan pelaporan berkelanjutan dengan Triple Bottom Line (TBL). Akan tetapi, seiring perkembangannya TBL dihadapkan pada perdebatan isu keseragaman dan fleksibilitas yang hanya memandang dari prespektif penyusun laporan. Penelitian ini melakukan analisis komparasi efektifitas pelaporan TBL dari perspektif pengguna laporan keuangan, dengan lebih menekankan konsep komparabilitas daripada keseragaman. Penelitian menginvestigasi dampak komparabilitas dan fleksibilitas pelaporan TBL dari sudut pandang arus biaya dan manfaat pada aliran kas investor dari sisi struktur modal vs. biaya, konflik keagenan dan dampak arus kas. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dengan teknik charting the field pada sumber-sumber konseptual terkait topik penelitian. Hasil analisis komparasi biaya dan manfaat aliran menunjukkan bahwa pelaporan TBL yang belum memiliki standar baku menyebabkan rendahnya komparabilitas yang dimungkinkan menjadi pemicu manfaat pelaporan TBL terhadap peningkatan perubahan struktur modal menjadi tidak optimal, dan justru memicu meningkatnya struktur biaya. Fleksibilitas pelaporan TBL dapat menyebabkan terjadinya masalah keagenan karena biasnya pembebanan biaya. Serta, dampak tidak langsung terhadap aliras arus kas memicu respon pengguna menjadi tidak maksimal.
CITATION STYLE
Rohma, F. F. (2021). Analisis Komparabilitas dan Fleksibilitas Triple Bottom Line Pada Aliran Kas Investor. Kajian Akuntansi, 22(1), 78–87. https://doi.org/10.29313/ka.v22i1.6027
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.