Penelitian ini dilakukan untuk memahami secara mendalam mengenai pengalaman hidup pada remaja korban eksploitasi seksual komersial. Di Indonesia kasus ini semakin menunjukkan kompleksitasnya. Remaja menjadi korban tidak hanya karena terjerat di dalam lingkaran perdagangan manusia untuk tujuan eksploitasi seksual komersial, akan tetapi juga terdapat remaja dengan pengalaman hidup yang membuatnya rentan untuk dieksploitasi secara seksual. Penelitian ini akan fokus pada remaja pada kelompok kedua. Disain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipatif dan observasi non partisipatif. Jumlah partisipan keseluruhan adalah 8 remaja perempuan yang berusia 17-24 tahun yang menjadi korban eksploitasi seksual komersial sejak usia 14-17 tahun. Hasil penelitian menunjukkan terdapat berbagai faktor kerentanan, yaitu pengaruh lingkungan keluarga dan teman sebaya, serta faktor sosial-psikologis perkembangan tahap usia remaja. Selain itu, terdapat kondisi yang memperkuat kerentanan remaja, seperti perilaku seks bebas dan perasaan kehilangan harga diri, serta kebutuhan akan uang. Sedangkan dampak-dampak yang ditimbulkan meliputi dampak fisik, psikologis, dan pendidikan. Implikasi penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pekerja sosial khususnya dalam bidang perlindungan anak dan remaja dalam upaya penanganan dan pencegahan remaja untuk menjadi korban eksploitasi seksual.
CITATION STYLE
Yanuar Pranawati, S., Soekandar Ginanjar, A., Woodrow Matindas, R., & Irwanto, I. (2020). KERENTANAN REMAJA PEREMPUAN KORBAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL DI BANDUNG. Sosio Konsepsia, 9(2), 198–212. https://doi.org/10.33007/ska.v9i2.1868
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.