Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran projek di Sekolah Penggerak dengan berbagai tantangan dan strategi yang ditempuh agar pelaksanaanya lebih efektif. Pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka belum digunakan oleh semua sekolah. Kurikulum ini masih terbatas dilaksanakan oleh Sekolah Penggerak saja. Kondisi ini menjadikan sebagian besar guru belum paham tentang pembelajaran projek. Padahal pembelajaran projek mudah dilaksanakan apalagi di era digital ini. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model studi kasus Miles dan Huberman. Hasil penelitian menujukkan bahwa pembelajaran projek di sekolah ini telah dilaksanakan dua putaran dalam satu tahun. Dalam pelaksanaanya, ditemukan beberapa tantangan, yaitu ketidakkompakan antar anggota kelompok, belum sinkronnya mindset antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dan pembiayaan dalam pelaksanaan pembelajaran projek. Strategi sekolah untuk menjawab tantangan tersebut diantaranya adalah diadakan pertemuan secara berkala antara siswa, wali kelas, dan guru BK. Dalam pertemuan tersebut diberikan penguatan dan motivasi tentang pentingnya hidup bekerjasama. Sekolah melaksanakan penilaian hasil belajar secara mandiri agar lebih sesuai dengan kondisi sekolah. Pembiayaan kegiatan projek menggunakan dana pengembangan siswa ketika awal masuk tahun ajaran baru.
CITATION STYLE
Hidayati, N., Hidayati, D., Hani Saputro, Z., & Lestari, T. (2022). Implementasi Pembelajaran Projek pada Sekolah Penggerak di Era Digital. Journal of Education and Teaching (JET), 4(1), 68–82. https://doi.org/10.51454/jet.v4i1.200
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.