Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman hortikultura dengan banyak kandungan vitamin yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Di beberapa wilayah, tanaman tomat dibudidayakan di tanah aluvial. Namun, tanah aluvial miskin kandungan unsur hara sehingga jenis tanah ini memerlukan pemberian kompos untuk menambah kandungan unsur haranya agar mampu meningkatkan produksi tanaman tomat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada tanah aluvial. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah jenis kompos (gulma campuran, tandan kosong kelapa sawit, eceng gondok, dan krinyu) dan faktor kedua adalah dosis kompos yang terdiri dari empat taraf perlakuan (160 g/polybag ≈ 5 t/ha, 320 g/polybag ≈ 10 t/ha, 480 g/polybag ≈ 15 t/ha, dan 640 g/polybag ≈ 20 t/ha). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis dan dosis kompos berpengaruh nyata terhadap fase vegetatif tanaman tomat (tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, dan berat kering tanaman), tetapi tidak terhadap fase generatif tanaman tomat (jumlah buah dan berat buah).
CITATION STYLE
CERI, B., Radian, & Dini Anggorowati. (2023). PENGARUH JENIS DAN DOSIS KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT PADA TANAH ALUVIAL. JURNAL BORNEO AKCAYA, 9(1), 35–44. https://doi.org/10.51266/borneoakcaya.v9i1.222
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.