Program pelatihan bagi individu berkebutuhan khusus (IBK) sudah menawarkan banyakketrampilan tetapi belum dapat menjawab kebutuhan IBK untuk hidup mandiri. Hal ini berarti ada faktor yang dibutuhkan IBK yang tidak dapat dijawab dengan pemberian ketrampilan. Faktor tersebut dirumuskan dalam penelitian ini sebagai determinasi diri. Determinasi diri adalah kualitas yang harus dimiliki individu untuk dapat mengarahkan seluruh kemampuan dan tindakan bagi pemenuhan tujuan hidupnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan ketepatan metode participatory photography dalam meningkatkan determinasi diri IBK. Subyek terdiri dari 21 siswa SLB Tunarungu. Partisipan menggunakan kamera untuk mengambil gambar dengan tema cita-cita. Gambar yang diambil beserta ceritanya dibagikan kepada kelompok. Pada akhir eksperimen diadakan pameran untuk membagikan hasil foto kepada masyarakat luar. Pre test dan post test dilakukan untuk mengukur determinasi diri. Analisa foto dan wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif. Berdasar analisa tematik data kualitatif, metode ini terbukti meletakkan dasar yang kuat bagi determinasi diri IBK. Subyek merasakan pengalaman memilih dan mengkomunikasikan pilihannya lewat foto yang mereka bagikan sehingga mereka merasa keinginannya dihargai dan didengarkan. Pengalaman ini adalah faktor pembentuk determinasi diri. Hasil uji beda (t-test) menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan pada determinasi diri. Hasil ini disebabkan oleh adanya dekonstruksi determinasi diri pada beberapa subyek. Dekonstruksi ini karena keinginan subyek yang bertentangan dengan keinginan significant others di sekitar subyek.
CITATION STYLE
Widiastuti, B. H. (2020). STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN PARTICIPATORY PHOTOGRAPHY UNTUK MENINGKATKAN DETERMINASI DIRI INDIVIDU TULI. Experientia: Jurnal Psikologi Indonesia, 8(1), 59–68. https://doi.org/10.33508/exp.v8i1.2313
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.