Rumusan masalah dalam penulisan jurnal ini adalah bagaimana kehidupan sakinah dalam perspektif Al-Qur’an, apa syarat-syarat menggapai kehidupan sakinah dan apa tanda-tanda seseorang mendapat (menggaapai) kehidupan sakinah. Sedangkan tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui ketiga rumusan masalah di atas. Metodologi penulisan ini bersifat kualitatif dengan jenis penelitian pustaka, dengan menggunakan cara berpikir induktif dan deduktif. Sumber data menggunakan primer dan sekunder dengan content analysis. Hasil temuan dalam penulisan ini menjelaskan bahwa kehidupan sakinah dalam perspektif Al-Qur’an menurut surat at-taubah ayat 6 kita tidak boleh berbangga terhadap kuantitas yang kita miliki tanpa disertai kualitas, sedangkan surat at-taubah ayat 40 menjelaskan bahwa kita tidak boleh takut/gentar terhadap cekaman orang lain, walaupun kita harus berjuang yang sangat melelahkan, asalkan kita meyakini bahwa Allah SWT selalu bersama kita, maka kehidupan sakinah akan kita gapai. Syarat-syarat menggapai sakinah secara global ada dua yaitu, Pertama: Seseorang harus mengosongkan hatinya (kalbunya) dari segala sifat-sifat tercela (maksiat bathin), Kedua : Seseorang harus mengedepankan sifat-sifat kepujian/akhlak terpuji (ta’at bathin).Tanda bahwa seseorang telah mendapat sakinah adalah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan dan juga tanda bahwa seseorang telah mendapat sakinah adalah orang-orang yang bersedia mendahulukan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadinya, walaupun dia sendiri berada dalam kesulitan.
CITATION STYLE
Siagian, S. Y., Ilyas, M., & Hasnawati, H. (2021). Kehidupan Sakinah dalam Perspektif Pendidikan Islam. Al-Liqo: Jurnal Pendidikan Islam, 6(2), 96–107. https://doi.org/10.46963/alliqo.v6i2.444
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.