ABSTRAK Deteksi dini faktor risiko penyakit menular adalah suatu tindakan proses mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit tidak menular (PTM). Penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak dapat ditularkan dari orang ke orang lainnya. Beberapa contoh penyakit tidak menular termasuk penyakit diabestes, kolesterol dan dan asam urat. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat dalam pemantauan faktor risiko melalui pemanfaatan pemeriksaan penyakit tidak menular (PTM). Kegiatan ini dilaksanakan dalam dalam bentuk penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Dari hasil pre test dan post test yang dilakukan saat penyuluhan, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan di ketiga aspek yang diukur setelah dilakukan penyuluhan. Terjadi rata-rata peningkatan pengetahuan setelah dilakukan kegiatan masyarakat sebanyak 96 % dari jumlah total kuesioner. Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, didapatkan bahwa pada perempuan memiliki hasil pemeriksaan yang tidak normal lebih banyak daripada laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan sangat beresiko terkena penyakit tidak menular. Kata Kunci: Faktor Risiko, Penyakit Tidak Menular, Pemeriksaan ABSTRACT Early detection of infectious disease risk factors is a process of identifying factors that can increase a person's risk of contracting a non-communicable disease (NCD). Non-communicable diseases are diseases that are not caused by infection and cannot be transmitted from person to person. Some examples of non-communicable diseases include diabetes, cholesterol and gout. The aim of this service activity is to increase public awareness and knowledge in monitoring risk factors through the use of non-communicable disease (PTM) examinations. This activity is carried out in the form of counseling and health checks. From the results of the pre-test and post-test carried out during the counseling, it can be seen that there was an increase in knowledge in the three aspects measured after the counseling was carried out. There was an average increase in knowledge after community activities as much as 96% of the total number of questionnaires. From the results of the health examinations carried out, it was found that more women had abnormal examination results than men. This shows that women are very at risk of contracting non-communicable diseases. Keywords: Risk factors, Non-Communicable Diseases, Examination
CITATION STYLE
Natsir, R. M. (2023). Deteksi Dini Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Pada Masyarakat di Negeri Hatumete Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), 6(10), 4156–4164. https://doi.org/10.33024/jkpm.v6i10.12048
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.