Dari banyaknya jumlah lansia di dunia, banyak lanjut usia yang tidak dapat menikmati hidup dimasa tuanya. Hal ini disebabkan karena adanya masalah kesehatan yang disebabkan oleh perubahan fisik lansia tersebut. Salah satunya karena perubahan pada sistem kardiovaskular yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Hipertensi juga menjadi salah satu faktor penyebab depresi pada lansia yang dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup pada lansia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup (Quality Of Life) pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2022. Sampel penelitian ini berjumlah 253 orang. Desain : Rancangan pada penelitian ini menggunakan pendekastan cross-sectional dengan tujuan untuk mempelajari korelasi antara variabel tingkat depresi dengan variabel kualitas hidup pada lansia. Instrumen penelitian ini terdiri dari Geriatric Deppression Scale(GDS) dan The World Health Organitation Quality of Life (WHOQOL- BREF).Hasil analisis menunjukkan 104 orang (41,4%) lansia mengalami depresi ringan dan 129 orang (51,0%) mengalami kualitas hidup yang baik. Hasil uji bivariat dengan spearman rank menunjukkan p value 0,000 dimana nilai signifikansi <0,05 menunjukkan makna bahwa adanya hubungan antara tingkat depresi dengan kualitas hidup (Quality of Life). Untuk menghindari terjadinya depresi dan kualitas hidup yang kurang baik terjadi pada lansia, maka diharapkan agar dilakukan deteksi dini agar dapat dilakukan tatalaksana yang tepat, agar lansia sehat dan bahagia di usia tuanya.
CITATION STYLE
ANDRIANI, A., KURNIAWATI, D., & LUBIS, A. K. S. (2022). HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP (QUALITY OF LIFE ) PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RASIMAH AHMAD BUKITTINGGI TAHUN 2022. Jurnal Ners, 7(1), 48–52. https://doi.org/10.31004/jn.v7i1.8345
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.