Berdasarkan hasil analisis Alat Ungkap Masalah (AUM) saat studi pendahuluan, aspekmasalah tertinggi ada di bidang kesehatan dan pekerjaan sejumlah 50% dan kecemasandi masa pandemi. Keberhasilan promosi kesehatan penanggulangan COVID-19 saatini memerlukan peningkatan kepedulian antar keluarga/tetangga dalam menerapkanPHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) agar tercipta lingkungan bebas COVID-19.Masyarakat memerlukan konseling akan masalahnya. Namun, sebagian besarmenyatakan lebih memilih cukup bercerita tentang permasalahannya baik ke media sosialmaupun teman dekat. Pelaksanaan konseling telah mengalami perubahan berarti yangdipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, konseling secara konvensionaltelah berubah dan merambah dunia maya serta media sosial untuk memudahkan proseskonseling PHBS yang merupakan masalah global masyarakat dunia. Penelitian ini untukmengetahui efektivitas konseling berbasis media sosial terhadap PHBS masyarakatserta meningkatkan perilaku pro-PHBS pada masyarakat. Metode penelitian kuantitatifmenggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian quasy experiment desainpre-test post-test satu kelompok. Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorumtertentu terhadap kelompok/sampling kuota dengan rumus Slovin didapatkan sejumlah40 orang tanpa kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen dilihat pre-test sebelumperlakuan dan post-test setelah adanya perlakuan. Uji Wilcoxon menunjukkan p-value0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada efektivitas yang berpengaruh dari konselingmelalui media sosial WhatsApp terhadap perubahan pengetahuan, sikap, dan PHBS yangmeningkat pada masyarakat. Peneliti berikutnya dapat menambahkan variabel perilakuserta kelompok pembanding.
CITATION STYLE
Mulyanti, M., & Masdinarsyah, I. (2021). EFEKTIVITAS KONSELING BERBASIS MEDIA SOSIAL TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT. Jurnal Asuhan Ibu Dan Anak, 6(1), 41–50. https://doi.org/10.33867/jaia.v6i1.234
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.