Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bentuk prasangka dan sebab prasangka masyarakat Pariaman terhadap enis Tionghoa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif historis dengan informan 15 saksi hidup masa etnis Tionghoa di Pariaman yang dipilih secara purposive sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan wawancara dan studi kepustakaan dengan langkah-langkah pengelolahan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukan ada tiga bentuk prasangka masyarakat Pariaman adalah stereotip terhadap etnis Tionghoa sebagai pengkhianat bangsa, stereotip sebagai etnis yang culas, pelit dan tamak dalam perdagangan (ekonomi). Sedangkan penyebab prasangka masyarakat Pariaman terhadap etnis Tionghoa diantaranya pengkhianatan pada kependudukan Jepang, persaingan ekonomi dan perbedaan agama serta sosialkulturnya. Apabila seseorang memiliki prasangka terhadap suku, etnis dan agama tertentu maka tidak akan tercipta komunikasi lintas budaya yang efektif. Mengatasi hal tersebut beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meminimalisir prasangka terhadap kelompok masyarakat yang berbeda suku, etnik dan agama adalah dengan tidak menilai seseorang berdasarkan prasangka yang dimilkinya, menciptakan komunikasi antar budaya yang efektif dan keterbukaan dalam menerima perbedaan.
CITATION STYLE
Sari, P. N., & Dewi, S. F. (2020). Prasangka Terhadap Etnis Tionghoa di Pariaman. Journal of Civic Education, 3(2), 165–171. https://doi.org/10.24036/jce.v3i2.186
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.