Tuturan dalam gelar wicara tokoh publik merupakan data bahasa yang merepresentasikan keadaan sebenarnya dan teknik komunikasi paling ideal. Kajian ini membahas interjeksi dari perspektif sosiopragmatik yang dituturkan oleh Joko Widodo selaku tokoh politik tertinggi di Indonesia. Kajian ini diharapkan mampu mendeskripsikan penggunaan, pemanfaatan, dan dampak tuturan Joko Widodo berdasar pada perspektif sosiopragmatik. Guna menghimpun data penelitian yang sahih, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis isi tuturan Jokowi dalam gelar wicara mengenai Covid-19. Data dianalisis secara interaktif yang terdiri atas pengumpulan data, kondensasi, penyajian, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Joko Widodo menggunakan beberapa interjeksi sebagai strategi tuturnya yang paling dominan pada interjeksi partikel, sedangkan interjeksi lain yang sering digunakan antara lain adverbial, verba, frasa, kalimat dan, istilah; (2) beberapa fungsi yang kerap digunakan Joko Widodo selaku tokoh publik tentu memiliki tujuan yang beragam, tetapi fungsi interjeksi paling dominan yang sering digunakan adalah konatif mengenai wacana Covid-19 yang tengah dirasakan oleh masyarakat; dan (3) secara umum, dampak paling terlihat dari analisis sosiopragmatik yang dilakukan adalah munculnya kepatuhan, kesiapan, kesepakatan, serta reaksi lain yang ditunjukkan oleh mitra tutur terkait wacana Covid-19 yang sempat menaikkan level kesiagaan dan kebijakan pemerintah Indonesia.
CITATION STYLE
Sudaryanto, M., & Akbariski, H. S. (2022). INTERJEKSI TUTURAN JOKO WIDODO DALAM KOMUNIKASI PUBLIK PADA MASA PANDEMIK COVID-19: SEBUAH KAJIAN SOSIOPRAGMATIK. Sirok Bastra, 10(2). https://doi.org/10.37671/sb.v10i2.416
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.