Latar belakang: Pasien kritis yang menjalani perawatan di ICU mengalami immobilisasi dalam jangka waktu panjang. Pemberian fisioterapi kepada pasien menjadi rekomendasi untuk memobilisasi awal pasien kritis untuk mencegah komplikasi. Pemantauan tanda vital penting dilakukan untuk memastikan fisioterapi aman dan pasien terhindar dari efek merugikan dari fisioterapi. Pencatatan perubahan hemodinamik belum pernah dilakukan di RSUP Dr. Sardjito. Tujuan: Mengetahui pengaruh fisioterapi gerak pasif terhadap parameter hemodinamik pada pasien kritis yang dirawat di ICU. Metode: Penelitian ini menggunakan desain intervensional kuasieksperimental. Pasien yang masuk kriteria inklusi yaitu pasien yang dirawat di ICU dan berusia di atas 18 tahun pada bulan Juni dan Juli 2021. Data hemodinamik diambil dari monitor bedside dan alat kardiometri ICON®. Hasil: Jumlah subjek penelitian adalah 32 pasien. Fisioterapi gerak pasif menghasilkan nilai SVV (10,84 ± 6,19; p = 0,014) lebih rendah dibandingkan pada kondisi baseline (12,91 ± 6,19) dan setelah istirahat (12,25 ± 5,21). Parameter lain yaitu HR, RR, TDS, TDD, MAP, SV, SI, CO, CI, SVR, dan DO2 tidak menghasilkan perubahan yang signifikan secara statistik. Kesimpulan: Fisioterapi gerak pasif tidak berpengaruh terhadap parameter hemodinamik pada pasien kritis yang dirawat di ICU RSUP Dr. Sardjito. Fisioterapi gerak pasif menghasilkan SVV yang lebih rendah dibandingkan saat kondisi baseline dan istirahat.
CITATION STYLE
Hanafi, I., Sari, D., & Jufan, A. Y. (2023). PENGARUH FISIOTERAPI TERHADAP PARAMETER HEMODINAMIK PADA PASIEN KRITIS DI ICU RSUP DR. SARDJITO. Jurnal Komplikasi Anestesi, 9(2), 27–34. https://doi.org/10.22146/jka.v9i2.8346
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.