Peran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin besar di Indonesia. Berbagai strategi diterapkan untuk meningkatkan perbaikan dalam pengelolaan keuangan baik di sektor perbankan maupun non perbankan. Salah satu yang belum tersentuh adalah keterlibatan mahasiswa dalam menguatkan Strategi Nasional Literasi Keuangan dari OJK. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak lulusan sarjana yang masih menganggur. Hal ini disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan dan ketiadaan modal untuk merintis bisnis (star-up) sebagai solusi memperoleh penghasilan. Hal ini banyak terjadi terutama di masyarakat pedesaan. Dampak jangka panjangnya adalah mereka melakukan pembiayaan melalui rentenir. Melalui program TAMAPAN maka masalah tersebut dapat diatasi. Program TAMAPAN merupakan program yang memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk menyimpan dana yang mereka punya untuk tujuan masa depan dan untuk melakukan pembiayaan selama kuliah. Melalui beberapa produk TAMAPAN berupa tabungan tempat tinggal, tabungan biaya kuliah, tabungan modal usaha, tabungan investasi, dan pembiayaan usaha maka mahasiswa dimudahkan dalam merintis usaha sejak bangku kuliah dan mudah dalam mencukupi kebutuhan di masa yang akan datang setelah menjadi sarjana. Produk tersebut mendorong mahasiswa untuk belajar berinvestasi dan merencanakan dana-dana yang akan dibutuhkan setelah menjadi sarjana. Selain itu, mahasiswa yang memiliki ide usaha maka dapat memulai bisnisnya dengan produk pembiayaan yang disediakan oleh TAMAPAN. Kesulitan keuangan dapat diatasi dengan program ini.
CITATION STYLE
Wijayanti, D. M. (2018). Program TAMAPAN Untuk Meningkatkan Literasi Keuangan di Indonesia. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 18(1), 23. https://doi.org/10.14421/aplikasia.v18i1.1390
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.