ABSTRAK Menstruasi merupakan perdarahan teratur dari uterus sebagai tanda bahwa alat kandungan telah menunaikan faalnya. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22 – 35 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari. Data BKKBN Provinsi Lampung Tahun 2012 prevalensi gangguan siklus menstruasi pada remaja sebesar 80%, gangguan siklus menstruasi < 21 hari atau polimenorea sebesar 52,3% dan gangguan siklus menstruasi lebih dari 28 hari atau oligomenorea sebesar 27,7% (BKKBN,2012). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stress dan status gizi dengan ketidakteraturan siklus menstruasi pada mahasiswa tingkat II Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung Tahun 2016.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa tingkat II Akademi Kebidanan Panca Bhakti Bandar Lampung. Sampel diambil sebanyak 90 orang dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis bivariat (chi-square).Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh diperoleh p-value = 0,000 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada hubungan stress dengan ketidakteraturan siklus menstruasi dan p-value = 0,015 (p-value < α = 0,05) yang berarti ada hubungan status gizi dengan ketidakteraturan siklus menstruasi.Kata kunci : stress, status gizi, siklus menstruasi
CITATION STYLE
Aryani, N. (2019). STRESS DAN STATUS GIZI DAPAT MENYEBABKAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI. Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(3), 279–286. https://doi.org/10.33024/jkm.v5i3.1436
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.